Yang klasik

Si klasik memang selalu lebih menarik. Asalkan masih berfungsi lho ya! Ini pemandangan yang berhasil saya rekam lewat foto. Mobil klasik di pertigaan Bayswater samping kampus UWA. Yang depan adalah mobil yang mutakhir, yang belakang sudah meluncur di jalan jauh lebih awal 🙂 Suka yang mana?

Pulang sekolah

Kemarin Safiyya punya request khusus kepada saya yang sedang mempersiapkan tas untuk rapat di kampus. 

“Nanti mama yah yang jemput aku?” katanya setengah bertanya setengah menyuruh.

Saya pun menyanggupi permintaannya itu karena papanya akan bekerja lembur dan baru bisa pulang jam 5 sore. Saya akan jemput Safiyya jam 3 kurang 10 menit di sekolahnya. Harus dipertimbangkan durasi tempuh Crawley-Bentley 50 menit, dan mungkin saya akan menunggu beberapa menit hingga bis datang.

Setelah beres rapat 30 menit, jumpa supervisor di koridor dan ngobrol sambil nyebrang jalan tanpa berhenti (bayangin adegan serial dokter-dokter lg repot di ruang UGD)! Saya lanjutan perjalanan bergegaa menuju halte bis 950 di seberang kampus, sebelum duduk manis di bis 170 yang akan berhenti tak jauh dari sekolah Bentley.

Cuaca siang yang hangat di luar bis tidak dirasa di dalam karena pengatur suhu ruangan membuat penumpang merasa lebih sejuk. Saya membuat slides struktur paper saya di aplikasi WPS untuk PowerPoint, ini adalah trik memetakan ide sekaligus menyusunnya ke dalam format paper akademik. Ada dua ide yang mau disusun ke dalam bentuk paper, semoga sebelum ganti tahun sudah bisa beres drafting Aamien.

Dan bis pun berhenti di Wyong Street. Ini adalah halte terakhir, saya harus turun dan melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan berjalan kaki. Kelas Safiyya belum bubar ketika saya datang. Sekitar lima menit saya terduduk di kursi berbahan alumunium di depan kelas Kindy (TK).

Di sekolah, ibu guru memanggil anak berdasarkan kehadiran orang tuanya. Kalau sudah tampak orang tua, nama si anak pun dipanggil dan anak berhamburan memeluk atau memberikan hasil karyanya hari itu. Dan hari Selasa kemarin mereka di kelas membuat kue. Safiyya tak sabaran ingin mencicipi hasil kreasinya, dan dia langsung minta duduk di depan kelas untuk bisa menyantap kue berlapis gula putih dan hiasan kelap-kelip warna perak, putih, merah muda, dan hijau.

Safiyya lanjut minta main di halaman sekolah, perosotan sangat menggodanya! Saya menunggu sambil merayu agar kita  bisa lanjut ke perpustakaan.

Tawaran saya pun bersambut. Di perpustakaan kami berdua bermain 3 jenis permainan, semuanya sukses membuat kami tertawa cekikikan. Mulai dari yang ini:

Lalu catur ini:

Dan puzzle bajak laut: